Kamis, 29 Januari 2015
Rabu, 28 Januari 2015
Cara menghitung biaya atap baja ringan
Secara umum urutan dalam menghitung biaya pekerjaan atap bisa dihitung dengan urutan sebagai berikut:
- Membuat data atap yang mau dibangun, bisa dalam bentuk gambar sketsa sehingga bisa diketahui bentuk dan ukuran bidang atap yang mau dihitung.
- Menghitung luas atap dalam satuan m2 bangunan, rumusnya memakai perhitungan matematika sederhana seperti luas persegi panjang, luas segitiga, luas trapesium dan bidang lain sesuai bentuk atap.
- Mencari harga per m2 pekerjaan rangka atap baja ringan, dan harga per m2 pekerjaan finishing atap diatasnya seperti genteng, asbes gelombang dan sejenisnya.
- Mengalikan luas atap dengan harga per m2 baja ringan sehingga ketemu biaya total yang dibutuhkan.
- Menambahkanya dengan angka kemanan atau biaya lain-lain untuk mengantisipasi biaya tak terduga saat pelaksanaan.
Penjelasan lengkap mengenai perhitungan atap bisa dilihat pada artikel yang secara khusus membahasnya disini. Jadi berdasarkan uraian diatas maka dapat kita buat sebuah rumus sederhana dalam menghitung biaya pekerjaan atap baja ringan.
Biaya ABR = (LA x HBR) + (LA x HPA)
Biaya atap baja ringan = (luas atap dengan satuan m2 x harga baja ringan per m2) + (luas atap dalam satutan m2 x harga penutup atap per m2).
Contoh perhitungan biaya atap baja ringan
suwarno : Ass wr.wb Pak saya mau tanya kalau ukuran 3,8 m X 12 m kira2 habis berapa biayanya, karena yang lama memakai kayu akan saya ganti dengan Atap baja ringan terima kasih Wass wr.wb.
Jawab : Untuk menghitung luas atap rumah tersebut kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana bentuk model atapnya, dan karena dalam pertanyaan tersebut tidak ada penjelasan maka kita coba buat gambar atap sederhana terlebih dahulu.
Luas atap = 2 x 12 m x 3 m = 72 m2
dan data-data untuk menghitung kita dapatkan sebagai berikut.
- Harga rangka atap baja ringan per m2 = Rp.
- Harga finishing atap genteng per m2 = Rp.
- Luas atap dari perhitungan diatas adalah 72 m2
Biaya ABR = (LA x HBR) + (LA x HPA)
Biaya atap baja ringan = (72 m2 x Rp.150.000,00 ) + ( 72 m2 x Rp.50.000,00 )
Jadi total biaya pekerjaan atap baja ringan adalah Rp.10.800.000,00 + Rp.3.600.000,00 = Rp.14.400.000,00.
Dari biaya tersebut maka kita dapat memutuskan apakah mau menggunakan baja ringan atau tidak, beberapa pertimbangan baik buruk lainya bisa dibaca pada artikel macam-macam kekurangan dan kelebihan atap baja ringan
Senin, 26 Januari 2015
Gila bgt broo anak umur 19 tahun dpt kredit tanpa anggunan yang istimewa
Dialog: Membedah Rekening Budi Gunawan # 3: http://youtu.be/X8hHqfbOEBE
Rabu, 21 Januari 2015
Edukasi
|
Keraton Kacirebonan
Keraton Kacirbonan adalah pecahan dari Keraton Kanoman yang luasnya sekitar 2,5 hektar. Hal ini berawal pada saat Keraton Kanoman dipimpin oleh Sultan Kanoman ke IV yang bernama Pangeran Haerudhin pada tahun 1670-an. Pengaruh Kolonial Belanda telah masuk kedalam Kedaulatan Kesultanan Kanoman, dan hal ini di tentang keras oleh Putra Mahkota Sultan Kanoman ke IV yang bernama Pangeran Muhamad Haerudhin. Pangeran Muhamad Haerudhin melakukan perlawanan terbuka dengan Pemerintah Kolonial Belanda. Perlawanan ini mendapat reaksi yang positif dari masyarakat cirebon, sehingga perlawanan ini berlangsung sekurangnya 5 tahun. Pada tahun 1696 Pangeran Muhamad Haerudhin berhasil dilumpuhkan dan diasingkan ke Ambon, Maluku. Melihat keadaan Pangeran Haerudhin yang telah lanjut usia, maka pemerintah Kolonial Belanda secara sepihak (unilateral) mengangkat Pangeran Imammudin sebagai Sultan kanoman ke V.
Semenjak diasingkannya pangeran Muhamad haerudhin ke Ambon, pemberontakan dan perlawanan rakyat Cirebon terhadap Kolonial Belanda semakin berkobar dan meluas hingga merambah daerah Indramayu. Di beberapa daerah muncul beberapa tokoh pejuang lokal yang angkat senjata melawan kolonial Belanda, seperti :
1. Ki Bagus Rangin ( Kedongdong, Palimanan)
2. Jaka Sembung ( Hargeulis, Majalengka)
Melihat situasi yang tidak kondusif ditanah Cirebon maka pada tahun 1806, Pemerintah Kolonial Belanda mengembalikan kembali Pangeran Muhamad Haerudhin beserta pengikutnya untuk meredakan pergolakan rakyat Cirebon terhadap Belanda. Dikarenakan di Keraton Kanoman sudah duduk bertahta Pangeran Imammudin sebagai Sultan Kanoman ke V, maka pada tahun 1808 Pangeran Muhamad Haerudhin mendirikan Kesultanan Kacirebonan dengan gelar Sultan Carbon Amirul Mukminin.
Berikut nama-nama Sultan yang pernah bertahta di Kesultan Kacirebonan :
1. Sultan Kacirebonan I
Pangeran Carbon Amir Mukminin (1808-1814)
2. Sultan Kacirbonan II
Pangeran Raja Madenda Hidayat (1814-1851)
3. Sultan Kacirebonan III
Pangeran Raja Madenda wijaya (1851-1914)
4. Sultan Kacirebonan IV
Pangeran Raja Madenda Partadiningrat (1914-1931)
5. Sultan Kacirebonan V
Pangeran raja Madenda Raharjadiningrat (1931-1950)
6. Sultan Kacirebonan VI
Pangeran Sidik Ardjadiningrat (1950-1956)
7. Sultan Kacirebonan VII
Pangeran Harkat Natadiningrat (1960-1968)
8. Sultan Kacirebonan VIII
Pangeran Madenda Mulyono Amir Natadiningrat (1968-1994)
9. Sultan Kacirebonan IX
Pangeran Raja Abdul Ghani Natadiningrat S.E (1994-Sekarang)
#Sultan Kacirebonan VII adalah adik dari Sultan Kacirebonan VI karena Sultan Kacirebonan VI tidak memiliki keturunan
Di Keraton kacirebonan juga terdapat upacara tradisi, seperti :
1. Muludan ( 12 Rabiul Awal)
2. Panjang Jimat ( Menyambut kelahiran Nabi Muhammad)
3. Rajaban ( 27 Rajab, Menyabut bulan suci Ramadhan)
4. 1 Sura ( 1 Muharam, Menyambut Tahun Baru Islam)
Benda-benda peninggalan Keraton Kacirebonan, seperti :
1. Gamelan
2. Alat Makan
3. Peralatan Perang
Ada beberapa foto juga yang kami ambil disana loh ☺
Semua Tentang Vespa: Vespa klasik
Semua Tentang Vespa: Vespa klasik: December 27th, 2010 Dunia Bengkel Vespa bisa dibilang merupakan generasi skuter pertama dengan penggerak langsung. Jadi putaran dar...
Langganan:
Postingan (Atom)